Sudahkah Student Centered ?
Siswa menjadi subyek belajar dan perbedaan kecepatan belajar dihargai/diperhatikan
Individual Learning
Siswa sebagai individu dimungkinkan belajar menguasai kompetensi dalam modul Mastery Learning
Pembelajaran yang mengacu pada ketuntasan pencapaian Kompetensi sebelum meneruskan ke kompetensi berikutnya
Problem Solving
Proses dan hasil belajar mengacu pada aktivitas pemecahan masalah kompetensi yang ada di Du-Di menggunakan pendekatan Kontekstual
Experience-based Learning
Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan praktek atau pengalaman nyata
Belajar ( Winkel -1996 )
Aktivitas mental/psikis Berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan Menghasilkan perubahan pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap
Bersifat tetap dan membekas
Belajar Siswa Aktif Learning By Doing - Dewey
Pengelolaan belajar menuju belajar mandiri
Siswa berperan aktif dalam proses
Sampai pada fase mampu merencanakan apa yang harus dipelajari
Siswa secara spontan terlibat dalam proses belajar
Mendorong keingintahuan siswa
Guru memfasilitasi membangun situasi belajar, menyediakan sarana
Kemampuan Guru
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar secara optimal
Berkreasi mengembangkan gagasan baru
Mengurangi kesenjangan pengetahuan siswa yang diperoleh disekolah dengan pengetahuan yang diperoleh di masyarakat
Memperjelas relevansi dan keterkaitan materi dengan kebutuhan sehari-hari dalam masyarakat
Memberi kesempatan siswa berkembang secara utuh optimal sesuai kemampuan
Cara Memelajarkan Siswa
Diselenggarakan dengan pengalaman nyata dan dalam lingkungan otentik
Isi materi sesuai karakteristik siswa
Media dan sumber belajar tersedia cukup
Penilaian dilakukan secara formatif berkesinambungan
Contextual Teaching and Learning
Materi terkait dengan situasi dunia nyata siswa
Mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan nyata
Pemelajaran menjadi bermakna bagi siswa bukan bagi guru
Berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan
Siswa bekerja dan mengalami
Bukan transfer pengetahuan dari guru
Strategi pemelajaran sangat penting
Landasan filosofi konstruktivisme
Belajar tidak sekedar menghafal
Siswa mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa, dan bagaimana mencapainya
Siswa menyadari apa yang mereka pelajari berguna bagi hidup dan kehidupannya
Siswa memposisikan dirinya sebagai orang yang memerlukan informasi
Selalu berusaha untuk menggapai informasi
Guru lebih banyak mengembangkan strategi dibanding memberi informasi
Mengelola kelas sebagai tim bekerja untuk menemukan sesuatu yang berguna bagi anggota tim (siswa)
Pendekatan Kontekstual
1.Konstruktivisme (constructivism)
2.Menemukan (Inquiry)
3.Bertanya (questioning)
4.Masyarakat belajar (learning community)
5.Pemodelan (Modeling)
6.Repleksi (replection)
7.Penilaian Sebenarnya (authentic assessment)
Langkah-langkah Pemelajaran Kontekstual
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi pengetahuan dan ketrampilan barunya
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik
3. Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya
4. Ciptakan masyarakat belajar (Belajar dalam kelompok-kelompok)
5. Hadirkan model sebagai Contoh pembelajaran
6. Lakukan repleksi akhir pertemuan
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
Pendekatan Pemelajaran Kontekstual
-
Pemelajaran sesuai dengan perkembangan mental siswa
-
Membentuk grup belajar yang saling ketergantungan
-
Menyediakan lingkungan mendukung pemelajaran mandiri : kesadaran berfikir, penggunaan strategi, dan motivasi berkelanjutan
-
Memperhatikan keragaman siswa
-
Memperhatikan multi-intelegensi siswa (multiple intelligences), spasial-verbal, linguistic-verbal, interpersonal, musical ritmik, naturalis, bada-kinestetika, intrapersonal, dan logismatematics.
-
Menggunakan teknik-teknik bertanya dalam meningkatkan pemelajaran siswa
-
Menerapkan penilaian autentik
PRINSIP PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
Berfokus pada penguasaan kompetensi
Tujuan pembelajaran spesifik
Penekanan pembelajaran pada unjuk Kerja / Kinerja
Pembelajaran lebih bersifat individual Interaksi menggunakan multi metoda : aktif, pemecahan masalah dan kontekstual
Pengajar lebih berfungsi sebagai fasilitator
Berorientasi pada kebutuhan individu Umpan balik langsung
Menggunakan modul
Belajar di lapangan (praktek)
Terpusat pada siswa
Kriteria penilaian menggunakan patokan (PAP)
MANFAAT PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI
- Memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih bertanggungjawab
- untuk mengembangkan ketrampilan pada kecepatan tertentu
- Memungkinkan siswa bersikap lebih bertanggungjawab terhadap kemajuannya
- Memotivasi dan membuat siswa aktif memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya
- Memungkinkan fasilitator menyesuaikan antara pelatihan dengan persyaratan kinerja
- Memungkinkan instruktor menentukan waktu mulai, selesai dan kecepatan program
- Menyederhanakan prosedur penilaian
- Menjamin kemampuan lulusan di tempat kerja
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi kompetensi dan sub kompetensi
Mengidentifikasi indikator pencapaian dalam bentuk kriteria unjuk kerja
Mengidentifikasi materi pokok pembelajaran
Menyiapkan strategi pemelajaran
Merencanakan alat dan sumber belajar
Merencanakan media pemelajaran
Merencanakan evaluasi pemelajaran dan menyiapkan administrasi pemelajaran
PROSEDUR PEMBELAJARAN
Menyiapkan kelas
Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai
Memberikan pretes dan atau melihat kemampuan yang telah dimiliki siswa (RPL) Menjelaskan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan
Menjelaskan penilaian kompetensi yang dikembangkan
Menyampaikan sesi pembelajaran materi
Menjelaskan hal-hal kunci
Mendorong partisipasi aktif siswa untuk mengajukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan dan memberi komentar dan
Meringkas hal-hal kunci untuk proses latihan
Memfasilitasi dan membimbing
Menyiapkan bahan ajar dan alat bahan sesuai kebutuhan untuk belajar mandiri
Memantau dan menilai proses latihan
Memberikan kesempatan siswa untuk bereksperimen dan membuat keputusan Memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses latihan
Mengevaluasi dan memberi Umpan Balik
Menilai hasil belajar sesuai dengan sasaran unjuk kerja
Mendiskusikan penilaian hasil belajar dengan siswa
Menginformasikan hasil belajar dan memberi umpan balik
Mendiagnosis hasil belajar siswa
ORANG BERLATIH UMUMNYA MENEMUKAN KESUKARAN
Bagaimana Memberi Umpan Balik atau Melakukan Repleksi atas Diri Sendiri / SELF_REFLECTION/Berkaca pada Diri Sendiri TEKNIK SELF_REFLECTION :
1. Melakukan Review sedini mungkin saat terjadi kesalahan tidak menunggu adanya kesalahan berikutnya.
2. Batasi komentar partisipan untuk dua/tiga aspek dari kebaikan atau keburukan pekerjaan
3. Jangan Buru-Buru melakukan perbaikan kesalahan yang muncul pada participan. Jangan terlalu bernafsu sebelum Partsipan sadar dan siap
4. Jika akan memberi kritik gunakan Teknik Memuji apa yang baik dari mereka terlebih dahulu. Sejelek apapun pasti ada yang layak untuk Dipuji. Cari yang Baik. Jangan lupa anda akan melakukan perubahan pada Partisipan.
5. Setiap kali melakukan proses Evaluasi, kritik hasil kerjanya atau hasil belajarnya jangan pribadinya. Gunakan kalimat yang mendorong mereka bekerja lebih keras dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
6. Gunakan media tulis jika ada banyak masalah yang muncul pada partsisipan. Dalam keadaan capek banyak kritik bisa memancing keputusasaan
FASILITATOR yang BAIK
Kepribadian yang Menyenangkan, dengan kemampuan untuk menunjukkan persetujuan dan apa yang dipahami Partisipan
Kemampuan Sosial, dengan kecakapan menciptakan dinamika kelompok secara bersama- sama dan mengontrolnya tanpa merugikan partisipan
Mampu mendisain cara memfasilitasi yang dapat membangkitkan, menggunakan pengetahuan dan ketrampilan partisipan sendiri selama proses berlangsung .
Kemampuan mengorganisir kegiatan mulai dari mencari sumber dana sampai persiapan logistik yang diperlukan
Cermat dalam melihat persoalan pribadi partisipan dan berusaha mencarikan jalan keluar.
Memiliki ketertarikan yang besar terhadap subyek atau materi pendidikan dan meletakkan ketertarikan itu pada cara penyampaian yang tepat dan menyenangkan.
Fleksibel dalam merespon perubahan kebutuhan belajar partsisipan
Pemahaman cukup atas materi pokok Pendidikan
Self awareness skill:
-
Kesadaran sebagai mahluk Tuhan
-
Kesadaran akan eksistensi diri
-
Kesadaran akan potensi diri
Thinking skill:
-
Kecakapan menggali informasi
-
Kecakapan mengolah informasi
-
Kecakapan mengambil keputusan
-
Kecakapan memecahkan masalah
Social skill:
Academic skill:
-
Kecakapan mengidentifikasi variabel
-
Kecakapan menghubungkan variabel
-
Kecakapan merumuskan hipotesis
-
Kecakapan melaksanakan penelitian
Vocational skill: